"Kita kecewa karena sekolah tiba-tiba diliburkan. Kebayang nggak bagaimana orangtua yang harus jauh-jauh mengantar anaknya sekolah, sampai sekolah, ternyata diliburkan? Anak kita kan sekolah di situ bayar, nggak gratis," ungkap ibu salah satu siswa, Ros kesal.
Menurutnya, Kamis (24/3/2011) lalu, orangtua siswa telah melakukan pembicaraan dengan pihak sekolah, karena, sebelumnya ada kabar bahwa sekolah akan diliburkan pada saat Pasha dan Delia gelar acara Siraman. Namun, dalam pertemuan itu kepala sekolah TK Al-Ikhlas memastikan sekolah tidak akan diliburkan pada saat Pasha dan Delia gelar siraman.
"Sudah ada pembicaraan dengan kepala sekolah Kamis lalu. Kata ibu kepala sekolah, sekolah tidak akan diliburkan. Makanya hari Sabtu kita tetap mengantar anak sekolah. Ini kenyataannya kan nggak bener," terang ibu Ros.
Ibu Ros menjelaskan, jika sekolah terpaksa diliburkan, harusnya diadakan pemberitahuan sejak hari Jumat (25/3/2011) agar orangtua siswa tidak terlalu kecewa. Apalagi sebagai tetangga dekat Delia, dia juga mengaku tidak diundang dalam acara Siraman tersebut.
"Saya sebagai tetangga dekat dia (Delia), juga nggak diundang. Undangan hanya untuk pak RT, Pak RW dan keluarga-keluarga tertentu yang terpandang,” katanya.
Ditambahkan Ibu Ros, keluarga Delia agak berubah jelang pernikahan anaknya dengan Pasha. Padahal menurutnya selama ini keluarga Delia tergolong ramah dan tidak sombong terhadap warga sekitar.
"Keluarga mereka sebenarnya keluarga baik-baik. Orang Sunda bilang, someah, yang artinya ramah-tamah, makanya kita seneng. Adel (panggilan akrab Delia) kaya, cantik dan tidak sombong, maminya juga begitu. Tapi kenapa kok sekarang begini ya?” ujarnya mempertanyakan.
Senin (28/3/2011) ini, ibu Ros dan orangtua siswa lainnya mengaku akan kembali mempertanyakan perihal liburnya sekolah dan mengungkapkan kekecewaan mereka pada pihak sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar