Berbagai kejadian kekerasan yang terjadi terhadap kelompok minoritas di Tanah Air dicurigai sebagai bagian dari upaya menjatuhkan pemerintah yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dimotori sejumlah purnawirawan jenderal. Laporan Al-Jazeera menyebutkan, adanya sejumlah jenderal purnawirawan yang secara diam-diam mendukung kelompok Islam garis keras untuk memicu kekerasan antarumat beragama. Hal ini bagian dari rencana menggulingkan Presiden. Mungkinkah?
Pengamat militer Propatria, Harry Prihartono meragukan, beberapa nama jenderal purnawirawan yang disebut memiliki kekuatan untuk menggalang penggulingan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Mereka itu hanya kumpulan orang terbuang yang merasa dirinya punya kompetensi, tetapi tidak ada yang melirik. Kalau hanya pengalaman menjadi kepala staf TNI, mau apa? Mau kudeta pakai apa? Sapu lidi?," kata Harry, Kamis (24/3/2011),...Oleh iwan kurniawan : Mau kudeta itu pake dana,akses ke pemerintahan,semangat doang ,mati konyol,,...95% Panglima TNI yang bisa mengkudeta Presiden,Dalam sistem pemerintahan presidensil,..Panglima tertinggi angkatan bersenjata ada di tangan presiden,..gi mana cuma lsm mau menggulingkan presiden,..emm cuma mulut besar aja itu lsm,..mendingan cari duit yang halal,..bro
Mereka yang disebut-sebut menggalang kekuatan untuk melakukan kudeta dinilainya tidak memiliki kekuatan maupun akses untuk memanfaatkan alat-alat negara. Apalagi, sejumlah nama juga merupakan bagian dari rezim masa lalu.
"Mereka juga punya karakter yang sama (dengan penguasa). Kalau katanya jenderal purnawirawan yang akan melakukan kudeta, kenyataannya jenderal-jenderal ini juga berada dalam satu ritme yangs ama dengan SBY dan punya agenda pertemuan rutin bersama para purnawirawan. Kalau ada ketidakpuasan wajar, tapi kalau sampai dikelola menjadi kudeta, masih jauh," papar dia.
Oleh karena itu, Harry menyarankan agar isu ini tidak ditanggapi berlebihan oleh pemerintah. "Ini hanya psy war saja," katanya.
Digulirkannya isu ini, menurutnya, juga belum tentu diarahkan kepada SBY sebagai pemimpin negara, tetapi bisa juga ditujukan kepada jenderal purnawirawan yang saat ini duduk di kabinet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar