Untuk mengantisipasi makin merajalelanya calo di lingkungan Polda Metro Jaya, Kapolda, Inspektur Jenderal Sutarman meminta masyarakat memanfaatkan pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui drive thru alias bisa ditunggu di kendaraan.
Pelayanan ini jauh lebih cepat dan praktis untuk membayar pajak kendaraan bermotor khusus roda empat.
Namun, kata Sutarman, masyarakat yang memanfaatkan pelayanan samsat drive thru sampai saat ini masih sangat sedikit. Padahal, kata dia, cara ini menghemat waktu. Hanya butuh beberapa menit.
"Kalau dengan cara biasa harus menunggu lama, sedangkan drive thru hanya membutuhkan waktu paling lama lima menit," katanya, Minggu 28 November 2010.
"Kami akan kembali sosialisasikan, supaya masyarakat mengetahui pelayanan praktis dan cepat, tentunya juga bebas pungli dan praktik percaloan," ujarnya Mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Sementara itu, Kasubsi Samsat Jakarta Selatan, AKP Yogi Nyoman mengatakan, di samsat Jakarta Selatan yang membuka pelayanan drive thru setiap hari hanya melayani 40 kendaraan.
Bahkan bila sedang ramai hanya melayani 50 kendaraan tiap harinya. Padahal, pihaknya mampu melayani ratusan mobil. "Kami mampu melayani ratusan kendaraan, tapi tiap harinya paling banyak hanya 50 kendaraan," katanya.
Dia menuturkan, bila dibandingkan dengan pelayanan samsat konvensional yang melayani 500-700 pemohon setiap hari, pemakai cara cepat dan hemat drive thru justru berbanding terbalik.
Padahal syarat-syaratnya juga cukup mudah, hanya perlu membawa kendaraan yang akan diperpanjang pajaknya, BPKB, KTP, dan STNK. "Hanya itu saja. Tidak susah, cukup masuk, serahkan perlengkapan di loket pertama dan membayar di loket kedua, setelah itu selesai. Dan tentunya bebas dari praktik percaloan serta pungli," jelasnya.
Dia berharap, masyarakat bisa menggunakan pelayanan super cepat ini. Bahkan, bila masyarakat sedang istirahat makan siang dan ijin ke luar kantor juga bisa. Karena, memang tidak membutuhkan waktu lama.
Pelayanan ini jauh lebih cepat dan praktis untuk membayar pajak kendaraan bermotor khusus roda empat.
Namun, kata Sutarman, masyarakat yang memanfaatkan pelayanan samsat drive thru sampai saat ini masih sangat sedikit. Padahal, kata dia, cara ini menghemat waktu. Hanya butuh beberapa menit.
"Kalau dengan cara biasa harus menunggu lama, sedangkan drive thru hanya membutuhkan waktu paling lama lima menit," katanya, Minggu 28 November 2010.
"Kami akan kembali sosialisasikan, supaya masyarakat mengetahui pelayanan praktis dan cepat, tentunya juga bebas pungli dan praktik percaloan," ujarnya Mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Sementara itu, Kasubsi Samsat Jakarta Selatan, AKP Yogi Nyoman mengatakan, di samsat Jakarta Selatan yang membuka pelayanan drive thru setiap hari hanya melayani 40 kendaraan.
Bahkan bila sedang ramai hanya melayani 50 kendaraan tiap harinya. Padahal, pihaknya mampu melayani ratusan mobil. "Kami mampu melayani ratusan kendaraan, tapi tiap harinya paling banyak hanya 50 kendaraan," katanya.
Dia menuturkan, bila dibandingkan dengan pelayanan samsat konvensional yang melayani 500-700 pemohon setiap hari, pemakai cara cepat dan hemat drive thru justru berbanding terbalik.
Padahal syarat-syaratnya juga cukup mudah, hanya perlu membawa kendaraan yang akan diperpanjang pajaknya, BPKB, KTP, dan STNK. "Hanya itu saja. Tidak susah, cukup masuk, serahkan perlengkapan di loket pertama dan membayar di loket kedua, setelah itu selesai. Dan tentunya bebas dari praktik percaloan serta pungli," jelasnya.
Dia berharap, masyarakat bisa menggunakan pelayanan super cepat ini. Bahkan, bila masyarakat sedang istirahat makan siang dan ijin ke luar kantor juga bisa. Karena, memang tidak membutuhkan waktu lama.
Layan ini, sambungnya, "Baru ada di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat." Untuk di Jakarta Selatan bertempat di Polda Metro Jaya, namun samsat drive thru ini hanya untuk perpanjangan bukan pajak lima tahunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar